WHAT BEHIND THE INK

WAGNER LEADERSHIP INSTITUTE ASIA

NAME     : FERRY ROTINSULU
DAY & DATE: Thursday, 11 FEBRUARI 2009
NIRP       : 10.20.010.1.
SPEAKER      : Rev. WILLIAM SUDDUTH
SUB         : TATTOING, PIERCING & OTHER FACT

 
I.              LATAR BELAKANG :

Umat Kristen saat ini sedang diperhadapkan dengan bermacam trend gaya yang digunakan oleh Iblis dalam usahanya untuk menarik pengikut sebanyak banyaknya dan mengikat mereka dalam suatu perjanjian darah yang membinasakan. Salah satu cara iblis untuk menjebak manusia adalah dengan menggunakan trend gaya tato dan tindik.

Pesatnya orang yang menggandrungi trend tersebut, sehingga membuat hal hal yang 15 atau 20 tahun lalu hanya digunakan oleh kalangan kriminal atau kelompok orang yang memberontak pada lembaga keluarga, bahkan dulunya hanya digunakan pada budak, tawanan atau orang orang yang terbuang, saat ini sudah digunakan oleh banyak anak anak muda sebagai bagian dari pada tren gaya atau jati diri mereka dan penggunaanya lebih terang terangan.

Di Jakarta saat ini diperkirakan ada sekitar kurang lebih 50 tato dan tindik studio, belum lagi termasuk tato dan tindik artis jalanan yang mangkal sepanjang trotoar dan jembatan penyebrangan di daerah Blok-M. memang pertumbuhannya belum sepesat di Amerika, namun dalam kurun waktu 10 tahun dilihat dari jumlah tato dan tindik studio yang semakin bertambah, dapat disimpulkan bahwa ini adalah bisnis yang menggiurkan, dengan kata lain peminatnya mulai sangat banyak.

Tato dan tindik bukan lagi suatu yang tabu pada komunitas sosial, bukan lagi suatu tanda dari kebudayaan suatu suku yang tidak terjangkau pendidikan, bukann lagi milik seorang budak, tawanan atau komunitas kriminal di Negara ini. Namun tato dan tindik sudah menjadi bagian dari suatu kebutuhan akan gaya dari berbagai kalangan mulai dari anak jalanan sampai anak gedongan, mulai dari murid bahkan sampai ke kalangan berpendidikan.

Manusia saat ini sangat mudah tertarik dengan sesuatu yang baru tanpa mau melihat latar belakangnya kenapa dan untuk apa hal tersebut ada, dengan kata lain mereka tidak mau repot, manusia saat ini dapat dikategorikan generasi instan. Dan iblis cenderung menggunakan kesempatan ini untuk masuk dan menjebak manusia.  

“Umat-Ku binasa karena tidak mengenal Allah; karena engkaulah yang menolak pengenalan itu maka Aku menolak engkau menjadi imam-Ku; dan karena engkau melupakan pengajaran Allahmu, maka Aku juga akan melupakan anak-anakmu.” Hosea 4:6

II.            ETIMOLOGI & PENGERTIAN:
Kata “tato” berasal dari kata Tahitian / Tatu, yang memilki arti : menandakan sesuatu. Rajah atau tato atau bahasa Inggrisnya: tattoo adalah suatu tanda yang dibuat dengan memasukkan pigmen dalam kulit. Dalam istilah teknis, rajah adalah implantasi pigmen mikro.
Tindik tubuh merupakan hiasan pada tubuh manusia berupa penyematan benda terutama dari logam, tetapi dapat pula tulang, gigi, atau tanduk berbentuk tertentu secara semipermanen atau permanen dengan cara ditembuskan pada kulit

III.          SEJARAH :
Walaupun bukti-bukti sejarah tato dan tindik ini tidak begitu banyak, tetapi para ahli mengambil kesimpulan bahwa seni tato dan tindik ini udah ada sejak 12.000 tahun SM. Jaman dahulu tato dan tindik semacam ritual bagi suku-suku kuno seperti Maori, Inca, Ainu, Polynesians, dll. Menurut sejarah, bangsa Mesir-lah yang jadi biang tumbuh suburnya tato di dunia.

Apa alasan bagi suku-suku kuno di dunia membuat Tato? Bangsa Yunani kuno memakai tato sebagai tanda pengenal para anggota dari badan intelijen mereka, alias mata-mata perang pada masa itu. Berbeda dengan bangsa Romawi, mereka memakai tato sebagai tanda bahwa seseorang itu berasal dari golongan budak, dan Tato juga dirajahi ke setiap tubuh para tahanannya. Suku Maori di New Zealand membuat Tato berbentuk ukiran-ukiran spiral pada wajah dan pantat, di Kepulauan Solomon, Tato ditorehkan di wajah perempuan sebagai ritus untuk menandai tahapan baru dalam kehidupan mereka. Hampir sama seperti di atas, orang-orang Suku Nuer di Sudan memakai Tato untuk menandai ritus inisiasi pada anak laki-laki. Orang-orang Indian melukis tubuh dan mengukir kulit mereka untuk menambah kecantikan atau menunjukkan status sosial tertentu.

Tattoo alias Wen Shen atau Rajah mulai merambahi negara Cina sekitar tahun 2000 SM. Wen Shen konon artinya “akupunktur badan”. perlu diketahui, sama seperti bangsa Romawi, bangsa Cina kuno memakai tato untuk menandakan bahwa seseorang pernah dipenjara. Sementara di Tiongkok sendiri, budaya Tato terdapat pada beberapa etnis minoritasnya, yang telah diwarisi oleh nenek moyang mereka, seperti etnis Drung, Dai, dan Li, namun hanya para wanita yang berasal dari etnis Li dan Drung yang memilik kebiasaan mentato wajahnya. Riwayat adat-istiadat Tattoo etnis Drung ini muncul sekitar akhir masa Kedinastian Kaisar Ming (sekitar 350 tahun yang lalu),

Di Indonesia Orang-orang Mentawai di kepulauan Mentawai, suku Dayak di Kalimantan, dan suku Sumba di NTB, sudah mengenal tato sejak jaman dulu. Bahkan bagi suku Dayak, seseorang yang berhasil “memenggal kepala” musuhnya, dia mendapat tattoo di tangannya. Begitu juga dengan suku Mentawai, tato-nya Tidak dibuat sembarangan. Sebelum pembuatan tato dilaksanakan, ada Panen Enegaf alias upacara inisiasi yang dilakukan di Puturkaf Uma (galeri rumah tradisional suku mentawai). Upacara ini dipimpin oleh Sikerei (dukun). Setelah upacara ini selesai, barulah proses Tato-nya dilaksanakan.

IV.         FAKTA YANG DITEMUKAN :
Dari berbagai macam karakteristik suku bangsa dan budaya yang berbeda beda dan juga masa yang berbeda, ada suatu pola kesamaan dari penggunaan tato dan tindik tersebut.
-          Menyatakan suatu status seseorang, budak, tawanan, pelacur, pemotong kepala, tingkat kehebatan seorang dukun.

-          Dilakukan untuk suatu tujuan : pembuatan tato dan tindik dilihat dari sejarahnya, semuanya mempunyai suatu kesamaan, yakni selalu mengacu kepada suatu aturan adat yang di tujukan kepada penghormatan pada leluhur atau penyembahan terhadap dewa yang berkuasa di wilayah tersebut.

-          Motif dan penempatan hampir mempunyai kesamaan : desain atau motif dari tato dan tindik mengacu kepada motif binatang, motif garis (seperti kerangkeng), motif muka dewa. Dan penempatannya mempunyai kemiripan. Dengan maksud agar binatang yang di gambarkan atau dewa yang ditorehkan akan memberikan kekuatan spiritual.

-          Pentatoan dilakukan oleh seorang yang dianggap sebagai dukun atau pemimpin spiritual yang mempunyai hubungan secara pribadi dengan dewa mereka.

-          Semuanya mempunyai kesamaan dalam kepuasaan rasa sakit, ujung ujungnya ada darah yang tertumpah, dan darah itu sebagai persembahan kepada dewa mereka atau dalam hal ini iblis.

-          Bahwa pemakaian tindik pada tubuh sama juga dengan membuka gerbang bagi iblis untuk masuk, dan pemakaian tindik bagi para suku suku primitive tidaklah asal asal saja, namun mempunyai makna makna magis.

-          Pengguanan tato temporer adalah awal dari perkenalan manusia dengan tato permanen tinggal menunggu waktu saja.



V.           PANDANGAN KEKRISTENAN DENGAN ALKITAB SEBAGAI DASAR
Pada saat TUHAN menjadikan manusia, DIA membentuk kita segambar dan serupa dengan DIA, dan saat manusia diberikan kehidupan melalui hembusanNYA, maka saat itu pula DNA dalam tubuh manusia adalah DNA TUHAN sendiri. Dan semenjak itu iblis melakukan segala cara untuk menghancurkan gambar dan rupa TUHAN dalam diri kita.
” Tidak tahukah kamu, bahwa kamu adalah bait Allah dan bahwa Roh Allah diam di dalam kamu? 1 Korintus 3:16. Ayat yang popular ini senantiasa mengingatkan dan juga memberi peringatan tentang apa fungsi tubuh kita yang sesungguhnya. Dan karena hal inilah jugalah iblis berusaha untuk menghancurkan kita melalui tubuh kita.

Didalam darah kita mengalir kehidupan yang diberikan oleh TUHAN, setiap tetes merupakan anugerah yang istimewa, dan pada masa bangsa Israel di padang gurun sering dilakukan upacara kurban dimana setiap saat ada hewan yang disembelih untuk dikorbankan, dan darahnya di percikan pada tirai Kemah Allah yang menandakan suatu perjanjian antara manusia dengan TUHAN. Dan symbol ini telah digantikan oleh Kristus sebagai anak domba Allah yang darahnya tercurah menghapus dosa dosa umat manusia, dan setiap darah yang menetes itu membebaskan umat manusia dari segala keterikatan dosa.

Namun iblis menginginkan tetap adanya suatu ikatan, dan ikatan itu di lakukan melalui darah yang menetes keluar dari setiap goresan pada tubuh orang yang sedang di rajah tubuhnya. Dan itulah salah satu cara iblis merekrut dan menandai para pengikutnya, baik orang tersebut sadar maupun tidak sadar akan konsekuensinya.

Oleh sebab itu TUHAN melarang umat-Nya “Janganlah kamu menggoresi tubuhmu karena orang mati dan janganlah merajah tanda-tanda pada kulitmu; Akulah TUHAN.” Imamat 19:28

Ayat diatas menekankan suatu pelarangan melalui suatu perintah, dan bukan karena TUHAN tidak sayang namun karena DIA sangat mengasihi manusia, karena DIA mengetahui apa yang baik bagi manusia. Karena setiap tempat pada tubuh manusia dimana diletakan atau dipasangkan rajahan dan tindikikan, manusia tersebut sudah membuka suatu gerbang bagi iblis untuk masuk, tidak terkecuali dengan rajahan bermotif kekristenan maupun tindikan berbentuk salib, dsb. Tetap merupakan jalan masuk dari iblis, untuk mengambil alih kehidupan manusia.


VI.         APPLIKASI :

Pergerakan iblis yang sangat cepat dalam menghancurkan manusia melalui trend tato dan tindik haruslah ditanggapi serius oleh setiap gereja dan hamba hamba TUHAN, tidak dapat hanya tinggal diam saja berkhotbah tentang hal ini, namun harus dilakukan gerakan missi berani untuk mencegah dan merebut kembali jiwa jiwa yang hilang, tidak hanya dibutuhkan suatu pemahaman yang benar, namun diperlukan ketepatan metode penyampaian, yang tentunya bergantung pada kekuatan Roh Kudus. Dan menurut saya dibawah ini adalah beberapa cara yang sangat bisa dilakukan oleh kita terutama buat saya pribadi, dan pendekatan itu adalah lebih kepada pendekatan missi :

1.      Mencegah adalah lebih baik dari pada mengobati, (walaupun tugas hamba hamba TUHAN adalah untuk mengobati jiwa yang sakit secara spiritual) dan adalah baik jika topik ini mulai di sampaikan melalui sekolah minggu pada anak anak, sehingga mereka memahami sejak dini akan bahaya dari tato dan tindik. Dengan melakukan ini maka anak anak akan dibekali dengan pengetahuan yang baik dan benar mengenai apa fungsi tubuh mereka dan bahaya apa yang mengancam saat mereka bertoleransi dengan hal hal demikian.

2.      Mengadakan seminar tentang WHAT BEHIND THE INK pada jemaat gereja, kelompok persekutuan, sekolah sekolah dari tingkat dasar sampai dengan tingkat lanjutan, karena komunitas dimana anak anak bersekolah adalah lingkungan yang rentan dengan informasi informasi yang tidak benar, yang datang dari teman temannya.

3.      Menjadikan topik bahasan dalam kelompok sel, sesering ini di diskusikan maka akan membentuk suatu kelompok yang terdiri dari orang orang yang memahami betul fungsi mereka, dan outputnya diharapkan dapat menjadi dampak yang baik bagi keluarga, lingkungan bahkan komunitas dimanapun mereka berada, melalui penyampaian informasi yang baik dan benar karena sudah memahami.

4.      Melakukan pendekatan “street evangelism” pada komunitas komunitas tato dengan maksud secara perlahan memberikan pemahaman dan pengertian tentang bahaya yang mengancam. Dengan cara membangun kepercayaan mereka terhadap kita, sehingga penyaimpaian akan jauh lebih mudah, tentu didukung dengan fakta dan nilai historis tentang akar yang sebenarnya dengan benar, sehingga tidak menimbulkan kesan menghakimi.

5.    Menulis artikel pada media cetak (flier, traktat, dll) dan juga media elektronik (e-evangelism melalui facebook, twitter dsb.) yang berhubungan langsung dengan publik.

Demikianlah report saya mengenai subject What Behind The Ink dalam Missionary Training Class : Urban Mission. Tuhan Yesus Memberkati.

-COFFEE_Hipster's-

Komentar

Postingan populer dari blog ini

MEMPERSIAPKAN KHOTBAH : EKSEGESIS VS EISEGESIS

Homiletika 1

TUHAN dan "pemulung"