Homiletika 3
SERMON DIVISION
KHOTBAH
MENURUT GUNANYA
- Khotbah biasa; hari minggu, persekutuan, kebaktian rumah tangga, dll.
- Khotbah istimewa; kaum bapak, kaum ibu, pernikahan, kematian, dll.
- Khotbah yang memakai satu tema khusus; Mazmur, Habakuk, atau sebagai preventif terhadap ajaran sesat seperti Saksi Yehovah, Ajaran Pluralisme, dll. Di sini kita harus membeberkan kebenaran Alkitab.
KHOTBAH
MENURUT ISINYA
- Pertobatan (misal: tema; Lahir Kembali, nats; Yoh 3:16)
- Penghiburan (tema: Allah mengerti, Rom 8:28)
- Pemupukan Rohani (sifatnya teguran)
- Penguraian Alkitab (Eksposisi)
- Tokoh-tokoh Alkitab (Musa, Paulus, dll.)
- Dogmatika (Doktrin Keselamatan)
- Penghidupan (Keluarga, uang, sosial masyarakat, pendidikan, etika, dll.)
- Kebangunan Rohani/Penyegaran Rohani
- Natal, Paskah, dll.
KHOTBAH
MENURUT STRUKTUR
- Topikal yaitu khotbah yang punya tema, tema dipilih dahulu kemudian menerangkannya bagian demi bagian. Biasanya berkisar pada sebuah pokok yang diambil dari dalam atau luar Alkitab, misal; dosa, sorga, kelaparan, pemilu, hutang/kredit, soal-soal etika, dan sebagainya.
- Tekstual yaitu khotbah yang berdasarkan nats. Mengambil dua ayat atau lebih dan kemudian menerangkannya dengan jelas. Tema, kalimat kunci, pokok-pokok pikiran diambil dari dua ayat ini saja.
- Ekspositori yaitu didasarkan pada nats Alkitab yang dan pokok-pokok besar serta pokok-pokok kecilnya diambil dari nats tersebut.
- Biografi biasanya lebih dari dua ayat. Tema, kalimat kunci, yaitu khotbah tokoh-tokoh yang ada dalam Alkitab.
- Seminar yaitu khotbah yang mengambil satu tema khusus dan menguraikannya secara ilmiah dan diikuti dengan tanya jawab.
Menurut
Haddon W. Robinson semua khotbah ini bisa disebut khotbah ekspositori. (Khotbah
ekspositori akan dibahas pada tulisan berikut)
TEMA ATAU
POKOK KHOTBAH
Pengkhotbah
harus punya tema khotbah untuk dapat menyusun khotbahnya dengan baik. Tema juga
diperlukan oleh pendengar, karena jika tidak ada tema maka mereka akan membuat
tema sendiri, dan itu bisa membuat kefatalan.
1.
PRINSIP PILIH TEMA
- Dapat Menarik Perhatian
- Harus jelas
- Pendek tapi baik
- Indah
- Tepat (harus sesuai dengan isi)
- Suasana Kristen
- Persoalan-persoalan yang harus segera dijawab.
2. HAL YANG HARUS DICEGAH DALAM MEMILIH TEMA
- Artinya tidak jelas
- Aneh-aneh (misal: Di sini bingung di sana bingung)
- Tidak Sopan (misal: Orang Pincang)
- Bersifat menyerang dan atau menyindir seseorang.
3.
SUMBER TEMA DARI ALKITAB
- Tokoh-tokoh Alkitab
- Hari Besar Gereja (Natal, Paskah, Pentakosta, dll)
- Konteks hidup sehari-hari (keluarga, bangsa, pemilu, krismon, dll)
- Masalah-masalah etika (abortus, perselingkuhan, pajak, suap, dll).
Contoh
- Pasif-Dilahirkan Kembali
- Aktif-Setia sampai Mati; Hanya Pandang Yesus; dll
- Bersifat 5 w + H-Who, What, Where, When, Why, How
- Tekstual-Matius 2:1-12 -Persembahan Orang Majus; 4 Macam Manusia (Herodes, imam, orang majus, orang Yahudi)
- Pertanyaan-Siapakah Yesus Itu?; Apakah Merokok itu Dosa?
- Bersifat Argumen-Hanya Satu Jalan
- Perbandingan-Sombong dan Rendah Hati
- Kalimat tegas-Hai Maut di mana Sengatmu!; Selamatkan Jiwa yang Tersesat!; Engkau Harus Menyembah Tuhanmu!; dll.
PENDAHULUAN
Pendahuluan
merupakan bagian yang mempengaruhi dalam khotbah. Pendahuluan menyiapkan
pendengar untuk mendengar. Jika gagal di pendahulan, khotbah sudah separuh
gagal. Tugas bagian pendahuluan khotbah pertama-tama ialah menciptakan
keserasian pemikiran antara pembicara dan pendengar, dan menghantar pendengar
masuk ke dalam masalah atau bahan yang akan dijelaskan.
1.
TUJUAN DARI PENDAHULUAN
- Pendahuluan menarik perhatian pendengar untuk berminat terhadap isi khotbah.
- Pendahuluan mempersiapkan pendengar untuk dapat menerima pesan khotbah itu sendiri. Karena itu lebih baik jika menyentuh keperluan-keperluan manusia, membangkitkan motivasi dan semangat.
2.
TEKNIK MENJADIKAN PENDAHULUAN EFEKTIF
- Merangsang Perhatian Pendengar
Pada umumnya
orang lebih suka berbicara daripada mendengarkan. Apabila tidak ada pendahuluan
yang baik dan menarik serta menantang biasanya pendengar sudah bosan dahulu.
Karena itu merangsang pendengar untuk mau mendengarkan khotbah perlu dirancang
secara baik. Rancanglah pendahuluan yang efektif dengan ceritera lucu/humor,
dengan ceritera yang menyentuh hati, dengan fakta-fakta yang sedang terjadi,
dengan pertanyaan- pertanyaan yang menantang pendengar untuk mau tahu persoalan
yang sedang dibicarakan, dengan pernyataan-pernyataan yang argumentatif yang
membuat pendengar berpikir, semua itu akan membangkitkan keinginan pendengar
untuk mengikuti khotbah lebih lanjut. Intinya, buatlah pendahuluan yang
merangsang akal pendengar, yang menyentuh perasaan pendengar, yang
membangkitkan kehendak pendengar. Pendahuluan khotbah harus menyebabkan
pendengar senang sehingga mereka suka mendengar khotbah selanjutnya.
- Memancing pemandangan pendengar
Untuk
membuat pendahuluan menarik bisa digunakan metode-metode yang dipandang agak
lain oleh pendengar, tapi tetap memperhatikan prinsip bahwa pendahuluan harus
menarik. Kita bisa menggunakan alat peraga atau penjelasan melalui layar ohp
sebagai pendahuluan. Waktu saya kuliah semester pertama di sekolah alkitab,
pada suatu kebaktian minggu, dosen kami membawa pot bunga yang setinggi lutut
dan sudah dicat sehingga menarik dan bagus. Ketika ia di mimbar, ia mengangkat
pot tersebut lalu dibantingkan di lantai, dan pot itupun pecah berantakan. Ia
berkata bahwa seperti pot yang sudah hancur tersebut demikianlah manusia yang
jatuh di dalam dosa. Keadaannya berantakan, tidak tertolong, rusak total. Pot
tersebut tidak bisa diperbaiki kembali kecuali jika pembuatnya melebur kembali
dan kemudian membentuk kembali. Manusia tidak mungkin menjadi baik dan indah
lagi jika ia tidak kembali ke tangan penciptanya. Cara ini sangat menarik.
Contoh lain, ada seorang pengkhotbah yang maju ke mimbar seolah-olah terpeleset
dan nampak jatuh kemudian ia bangun lagi sambil tersenyum (seolah-olah karena
memang ia sengaja) ketika menaiki anak-anak tangga menuju mimbar. Jemaat
tertawa dan sebagian prihatin. Lalu ia berkata, kita bisa terpeleset dan jatuh
tapi tidak harus tergeletak. Mari kita merenungkan Firman Tuhan dengan tema,
“Jatuh tapi tidak tergeletak”. Cara inipun menarik. Intinya, selingilah khotbah
kita dengan peristiwa- peristiwa yang tidak biasanya namun dalam batas
ketertiban. Atau gunakan alat peraga lainnya di mana perlu.
1.
SIFAT PENDAHULUAN YANG BAIK
- Singkat
- Jika pendahuluan singkat tetapi berkesan, maka orang akan bersemangat, tetapi jika panjang dan bertele-tele maka akan menciptakan kebosanan.
- Jelas
- Menarik (pikiran, perasaan, kehendak)
- Tidak terlalu lembut berbicara
- Tidak minta maaf
- Terlalu menyatakan apa yang akan dibahas
- Tidak memulai dengan ‘kalau’,’andaikan’.
2.
BEBERAPA PETUNJUK UNTUK MEMULAI KHOTBAH
- Berdoalah dalam hati dan mulailah dengan tenang.
- Pikirkanlah bahwa berita Firman TUHAN yang akan disampaikan penting untuk didengarkan.
- Mulailah berkata-kata dengan tidak memandang naskah tetapi memandang pendengar.
- Berusahalah untuk menarik perhatian pendengar.
- Bervariasilah dalam setiap memulai khotbah.
- Mulailah jika seluruh ruangan sudah tenang.
P E N U T U
P
- Penutup menyiapkan pendengar untuk meresponi atau menanggapi khotbah.
- Dari segi informatif, penutup menyimpulkan apa yang sudah dikhotbahkan. Dari segi persuasif, penutup menantang pendengar untuk berpikir dan melakukan.
- Penutup bisa menjadi bagian yang terpenting dalam khotbah, sebab kata-kata terakhir biasanya mendatangkan kesan yang dalam.
- Rencanakan bagaimana menutup khotbah agar tidak terbang ke mana-mana.
- Kesimpulan dan aplikasi dari apa yang dikhotbahkan.
- Tidak memberikan konsep baru.
- Ada kesinambungan dengan pendahuluan dan isi khotbah.
- Ada penerapan yang jitu, yang dapat dilakukan pendengar.
- Menjawab pergumulan pendengar.
- Meminta komitmen pendengar.
1.
HAL-HAL YANG DAPAT DIPAKAI SEBAGAI PENUTUP
- Pengulangan, terutama poin-poin yang ditekankan
- kutipan
- baca puisi
- cerita/ilustrasi
- nasihat/tantangan yang sungguh-sungguh
- visualisasi (bagaimana kebenaran ini bekerja dalam kehidupan nyata)
- berdoa
- saran apa yang harus ditempuh
- pertanyaan retoris
- tantangan
- pernyataan-pernyataan yang mantap
2.
HINDARILAH HAL-HAL INI
- Ketidaksinambungan dalam daya tarik.
- Kesimpulan yang panjang dan bertele-tele.
- Penutup yang mendadak.
- Memberikan impresi bahwa kita mau menyimpulkan tapi sebenarnya belum.
- Monoton.
- Lawakan/humor.
- Jangan menyatakan pendapat baru.
Jika sudah
berkata, “akhirnya/yang terakhir” biarlah itu benar-benar menjadi yang terakhir
dari khotbah.
ILUSTRASI
1.
ILUSTRASI ADALAH JENDELA KHOTBAH
Bahan-bahan
Ilustrasi
Ilustrasi
dapat berupa ceritera, analogi, kata-kata bijaksana, contoh- contoh kehidupan,
puisi, lagu, alat-alat peraga, dan sebagainya yang dapat diambil dari media
audio visual, surat kabar, majalah, buku, dan pengalaman- pengalaman yang
terjadi dalam hidup ini.
2.
FUNGSI ILUSTRASI
- Membuat khotbah lebih jelas dan mudah dimengerti.
- Membuat khotbah lebih indah dan mengesankan.
- Membuat pesan khotbah lebih mudah untuk diterapkan dan dilakukan.
- Menyatakan suatu contoh kebenaran yang hidup.
- Sebagai penghubung antara ide khotbah dan penerapan.
- Memberi saat “istirahat” supaya pendengar merasa senang dan tetap segar.
Ilustrasi
bila disajikan dengan cara yang meyakinkan selalu menyegarkan.
3.
SIFAT ILUSTRASI YANG BAIK
- Jelas dan menarik.
- Singkat dan tdak menghabiskan sebagian besar waktu khotbah.
- Tepat dengan isi dan atau poin-poin khotbah.
- Harus selalu ingat bahwa ilustrasi hanyalah “bumbu” khotbah.
(Yang utama
adalah isi khotbah itu sendiri.)
Komentar
Posting Komentar